Kamis, 12 Mei 2011

UPAYA PEMBINAAN KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP MELALUI JALUR PENDIDIKAN


          Di tengah-tengah inisiatif sejumlah negara untuk mengendalikan faktor-faktor penyebab isu perubahan iklim, dengan fenomena global warmingnya, ada upaya-upaya  yang dilakukan dalam jalur pendidikan, yaitu dengan menyiapkan generasi yang akan datang sebagai generasi yang memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Untuk hal tersebut maka diperkenalkan pendidikan lingkungan hidup pada dunia pendidikan. Hasil dari beberapa kali pertemuan yang membahas tentang lingkungan, UNESCO pada tahun  1983 merumuskan pengertian pendidikan lingkungan hidup,  sebagai :
Enviromental Education is the process of recognizing values and clarifying concept in order to develop skill and attitude necessary to understand and appreciate the interrelatedness among men, his culture, and his biological surrounding. Enviromental education also entails practice in decision making and self formulation of a code of behavior about issues concerning enviromental quality.
            Dari definisi tersebut terdapat arahan yang jelas bahwa pendidikan lingkungan hidup bukan sekedar memberikan pengetahuan tentang lingkungan, tetapi memberikan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan mengapresiasi keterkaitan antar komponen lingkungannya. Pendidikan lingkungan juga memerlukan praktek atau latihandalam menentukan keputusan tentang isu lingkungan.
             Ketidakberdayaan  dalam mengendalikan kerusakan lingkungan semakin menyadarkan semua pihak bahwa pendidikan merupakan solusi jangka panjang yang sangat efektif.    Upaya merespon isu lingkungan global melalui jalur pendidikan telah banyak dilakukan banyak negara, termasuk di Indonesia. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang dengan kekayaan alam yang berlimpah, Indonesia memiliki pandangan yang sama dengan masyarakat internasional tentang pentingnya pendidikan lingkungan.
            Sebagai wujud dari komitmennya terhadap pendidikan lingkungan dan sebagai  respon terhadap isu lingkungan global, maka pada tanggal 14 Februari 2004,  Kementrian Negara Lingkungan Hidup bersama-sama dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, dan Departemen Dalam Negeri telah menetapkan kebijakan “Pendidikan Lingkungan Hidup” yang dijadikan dasar dan arahan bagi seluruh stakeholder dan pihak terkait dalam pelaksanaan     dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia.  Kementrian Lingkungan Hidup juga mengembangkan program Adiwiyata yang bertujuan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan.  
            Di Jawa Barat sendiri, upaya merespon isu dan permasalahan lingkungan, baik isu lingkungan di Jawa Barat maupun isu lingkungan global malalui jalur pendidikan, telah dirintis oleh Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.   BPLHD mengembangkan sejumlah program lingkungan memalui jalur pendidikan dengan mengembangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) dan Pesantren Berbudaya Lingkungan (PBL). Kedua program tersebut bertujuan menyediakan wahana yang mampu mendukung dan berperan nyata dalam upaya menumbuhkembangkan generasi penerus dan sumber daya manusia saat ini yang berbudaya lingkungan, dalam arti, sadar dan memahami kondisi lingkungan hidup sekolah dan lingkungan sekitar sebagai suatu ekosistem., serta mengembangkan cipta, rasa, karsa, dan karya untuk memelihara, memelihara, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup saat ini dan yang akan datang.
            Adiwiyata, SBL, maupun PBL, sebenarnya tidak hanya sekedar memberikan materi lingkungan pada siswa di kelas, tetapi lebih jauh dari itu ketiganya menekankan pentingnya membudayakan sikap dan prilaku yang peduli terhadap lingkungan, baik di sekolah maupun di laur sekolah. Penghematan energi, air, dan material lainnya diharapkan menjadi kebiasaan yang tertanam kuat pada setiap warga sekolah, begitu pula dengan penataan sekolah, baik bangunan dan lingkungannya yang nyaman, adalah merupakan bagian dari program tersebut di atas.


Sumber :  Isu-isu Lingkungan Global (Dede Rohmat dan Iwan Setiawan)
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar